
our services
- Madinah Hotels
- Makkah Hotels
- Transportations
our contact
- 0822-5808-4166
- 0822-5808-4166
- Office.jak@rawahel-taibah.com
Hijr Ismail adalah salah satu bagian penting dari Masjidil Haram yang memiliki sejarah panjang dan keutamaan luar biasa dalam Islam. Banyak jamaah haji dan umroh yang ingin melaksanakan ibadah di tempat ini karena keistimewaannya yang luar biasa. Namun, masih banyak yang belum memahami secara mendalam tentang apa itu Hijr Ismail, sejarahnya, serta hikmah yang bisa dipetik darinya. Artikel ini akan mengupas tuntas mengenai Hijr Ismail dan bagaimana keutamaannya dalam Islam.
Hijr Ismail adalah area setengah lingkaran yang terletak di sebelah utara Ka’bah, ditandai dengan dinding setinggi sekitar 90 cm dan dikenal dengan nama al-Hatim. Area ini merupakan bagian dari bangunan asli Ka’bah yang dibangun oleh Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS. Namun, saat renovasi oleh kaum Quraisy sebelum kenabian Rasulullah SAW, bagian Ka’bah ini tidak dimasukkan ke dalam struktur utama karena keterbatasan dana yang halal.
Berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah RA, Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa Hijr Ismail adalah bagian dari Ka’bah. Oleh karena itu, shalat di dalamnya memiliki keutamaan yang sama seperti shalat di dalam Ka’bah.
Ketika Nabi Ibrahim AS diperintahkan oleh Allah SWT untuk membangun Ka’bah, beliau bersama putranya, Nabi Ismail AS, mendirikan bangunan tersebut sesuai dengan wahyu Allah. Hijr Ismail merupakan bagian dari fondasi asli Ka’bah yang mereka bangun.
Beberapa tahun sebelum Rasulullah SAW diangkat menjadi nabi, Ka’bah mengalami kerusakan akibat banjir besar. Saat itu, kaum Quraisy merenovasi Ka’bah namun tidak memiliki cukup dana yang halal untuk menyelesaikan pembangunannya. Oleh karena itu, mereka membuat Ka’bah lebih kecil dan meninggalkan area Hijr Ismail di luar struktur utama.
Rasulullah SAW pernah menyampaikan keinginannya untuk membangun kembali Ka’bah sesuai dengan fondasi aslinya dan memasukkan Hijr Ismail ke dalamnya. Namun, beliau tidak melakukannya karena khawatir umat Islam yang baru masuk Islam tidak dapat menerimanya.
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah RA, Rasulullah SAW bersabda:
“Aisyah, jika bukan karena kaummu yang baru saja meninggalkan masa Jahiliyah, niscaya aku akan merobohkan Ka’bah dan membangunnya kembali sesuai dengan fondasi Nabi Ibrahim, serta memasukkan Hijr Ismail ke dalamnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadits ini menunjukkan bahwa Hijr Ismail adalah bagian dari Ka’bah. Oleh karena itu, orang yang shalat di dalamnya seperti sedang shalat di dalam Ka’bah.
Hijr Ismail dipercaya sebagai salah satu tempat mustajab untuk berdoa. Banyak jamaah umroh dan haji yang berusaha untuk shalat dan berdoa di tempat ini dengan harapan doa mereka dikabulkan oleh Allah SWT.
Beberapa riwayat menyebutkan bahwa Nabi Ismail AS dan ibunya, Hajar, dimakamkan di dalam Hijr Ismail. Oleh karena itu, tempat ini memiliki nilai sejarah dan spiritual yang sangat tinggi bagi umat Islam.
Karena statusnya sebagai bagian dari Ka’bah, banyak jamaah yang merasa lebih dekat dengan Allah SWT saat berada di Hijr Ismail. Perasaan ini semakin memperkuat keimanan dan spiritualitas mereka.
Sebelum masuk ke Hijr Ismail, jamaah disarankan untuk berniat dengan tulus untuk beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Banyak jamaah yang melaksanakan shalat sunah dua rakaat di dalam Hijr Ismail. Mengingat area ini selalu penuh, sebaiknya shalat dilakukan dengan khusyuk dan tidak terlalu lama agar memberi kesempatan kepada jamaah lainnya.
Setelah shalat, jamaah bisa memanfaatkan waktu untuk berdoa karena Hijr Ismail termasuk tempat mustajab. Doa yang dipanjatkan dengan ikhlas dan penuh pengharapan insyaAllah akan dikabulkan oleh Allah SWT.
Hijr Ismail menjadi saksi atas pengabdian dan ketaatan Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS dalam menjalankan perintah Allah SWT. Keikhlasan mereka dalam membangun Ka’bah menjadi teladan bagi setiap Muslim untuk selalu taat kepada perintah Allah SWT.
Renovasi Ka’bah oleh kaum Quraisy mengajarkan kita bahwa dalam menjalankan ibadah, kehalalan dan kesucian sangat penting. Mereka tidak ingin membangun Ka’bah dengan harta yang tidak halal, sehingga bagian Hijr Ismail tidak dimasukkan dalam bangunan utama.
Hijr Ismail mengajarkan kita bahwa ada tempat-tempat tertentu yang memiliki keistimewaan dalam Islam. Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk mencari keberkahan dengan beribadah di tempat-tempat yang dimuliakan oleh Allah SWT.
Rasulullah SAW memiliki keinginan untuk mengembalikan Ka’bah sesuai dengan fondasi Nabi Ibrahim AS. Namun, beliau memilih untuk bersabar demi menjaga keutuhan umat Islam yang baru masuk Islam. Ini mengajarkan kita tentang pentingnya kesabaran dan kebijaksanaan dalam mengambil keputusan.
Hijr Ismail adalah bagian dari Ka’bah yang memiliki sejarah panjang dan keutamaan luar biasa dalam Islam. Tempat ini merupakan bagian dari bangunan asli yang didirikan oleh Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS. Meskipun tidak dimasukkan dalam struktur utama Ka’bah saat renovasi oleh kaum Quraisy, Hijr Ismail tetap memiliki nilai spiritual yang tinggi.
Beribadah di Hijr Ismail memberikan banyak keutamaan, termasuk kesempatan untuk merasakan kedekatan dengan Allah SWT, mendapatkan doa yang mustajab, dan meneladani keikhlasan serta ketaatan Nabi Ibrahim dan Ismail. Oleh karena itu, bagi jamaah umroh dan haji, tidak ada salahnya untuk menyempatkan waktu beribadah di tempat yang penuh keberkahan ini.
Dengan memahami sejarah dan hikmah dari Hijr Ismail, semoga kita semakin meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Jika Anda ingin mengunjungi Hijr Ismail dalam perjalanan umroh atau haji, Salma Tour siap membantu Anda dalam merencanakan perjalanan ibadah yang penuh keberkahan. Hubungi kami untuk informasi lebih lanjut!